Yu tanamkan dorongan yang positif terhadap anak kita
Dalam suatu kesempatan, baginda nabi Muhammad SAW bersabda bahwa semua anak terlahir dalam keadaan fitrah kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia majusi, yahudi dan nasrani.
Hadist ini sangat bermakna dalam sekali, terkadang kita secara tidak sadar lupa bahwa anak adalah amanah yang telah dititipkan Allah kepada kita. Begitupun siswa didik mereka juga adalah amanah yang kita terima dari orang tuanya. Anak diibaratkan seperti kertas kosong atau kertas putih yang terserah pada kita mau diisi dengan apa kertas kosong tadi ,tinta merahkah atau tinta hitamkah? semuanya diserahkan kepada kita orang dewasa.
Para pembaca sekalian dimanapun anda berada mungkin pernah mendengar ungkapan seperti ini bahwa setiap anak akan belajar dari kehidupannya:
1.Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
2.Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,ia belajar untuk membenci
3.Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
4.Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia akan belajar menyesali diri
5.Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia akan belajar rendah diri
6.Jika anak dibesarkan dengan rasa iri, ia akan belajar kedengkian
7.Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia akan belajar merasa bersalah.
8.Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
9.Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar menahan diri
10.Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar menghargai
11.Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia akan belajar mencintai
12.Jika anak dibesarkan dengan keadilan, ia belajar rasa aman.
13.Jika anak dibesarkan dengan dukungan ia belajar menyenangi diri
14.Jika anak dibesarkan dengan pengakuan ia belajar mengenai tujuan
15.Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
16.Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupannya
17.Jika anak dibesarkan dengan ketentraman ia akan belajar damai dengan pikiran.
18.Jika anak dibesarkan dengan keramahan, ia akan meyakini sungguh indah kehidupan yang ia jalani
Luar biasa seorang Dorothy mampu mengemukakan pemikiran diatas yang meurut penulis cukup relevan dengan hadist Baginda Nabi Muhammad SAW. Kenapa penulis katakan demikian ? jelas pada dasarnya setiap pribadi anak akan belajar dari kebiasaan yang diajarkan oleh orang tuanya .
Ketika kita berkomunikasi sekalipun dengan anak, alangkah bijaknya kalau kita ungkapkan kata-kata yang mengandung unsur positif seperti ini umpamanya anak ibu yang ganteng atau anak ayah yang cantik supaya anak berpikiran bahwa kehadiran mereka membawa kebahagiaan tersendiri buat orang tuanya.
Termasuk juga ketika anak berada di lingkungan sekolah , sudah saatnya kita menciptakan lingkungan sekolah yang cukup ramah bagi anak ,hindari ungkapan-ungkapan yang justru membuat anak jadi ga bergairah berada disekolah, ciptakan lingkungan sekolah itu sebagai rumah kedua bagi anak yang cukup membuat mereka merasa nyaman, nyaman ketika bertemu dengan temannya, nyaman ketika bertemu dengan gurunya dan nyaman ketika bertemu dengan siapapun pada intinya.
Dan untuk menciptakan itu semua diawali dengan ucapan yang baik 3S merupakan kunci yang paling mendasar dalam menghadirkan atau menciptakan kenyamanan dalam kehidupan setiap pribadi manusia apa itu 3S= Senyum, Salam dan Sapa .Ya Senyum,sapa dan salam adalah tiga komponen yang harus dibiasakan dalam setiap aspek kehidupan .
Ketika dirumah orang tuanya telah mengajarkan dorongan-dorongan yang positif pada anak, dan ketika anak berada disekolah mendapatkan penguatan yang sama dari bpk/ibu gurunya ,penulis yakin yang namanya perundungan tidak akan pernah mereka alami, karena semuanya sudah terjalin dengan baik .
Keren sangat menginspirasi
BalasHapusMakasiih bu
Hapus