Kurikulum Merdeka sebuah bahan kajian

 Assalamualaikkum para pembaca dimanapun anda semua berada, semoga anda dan kita semua berada dalam  keadaan sehat tiada kurang satu apapun. Para pembaca dimanapun anda semua berada.

Para pembaca yang budiman dimanapun anda berada, jika kita berbicara tentang pendidikan di tanah air kita tercinta sudah banyak perubahan yang terjadi didalamnya dari mulai perubahan kurikulum, dan berbagai macam perubahan lainnya yang ada di dalamnya . Hal ini tentu saja menjadi warna tersendiri bagi pelaksanaan pendidikan di negeri ini, yang tentu saja ini dilakukan dalam rangka membahagiakan masyrakat di negeri ini.

Seorang Mahatma Gandhi pernah berkata:

Mahatma Gandhi memiliki pandangan yang unik dan mendalam tentang pendidikan yang tercermin dalam berbagai tulisannya dan praktiknya. Beberapa prinsip utama dari teori pendidikan Mahatma Gandhi antara lain:

  1. Pendidikan sebagai Pengembangan Holistik: Gandhi meyakini bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya fokus pada intelektualitas semata, tetapi juga memperhatikan pengembangan moral, spiritual, dan fisik individu. Pendidikan seharusnya membantu siswa untuk menjadi manusia yang lengkap secara emosional, moral, dan spiritual.

  2. Pendidikan Berbasis Nilai: Gandhi menekankan pentingnya nilai-nilai seperti kebenaran, keadilan, kesederhanaan, dan pengabdian kepada sesama dalam pendidikan. Menurutnya, pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab.

  3. Pendidikan Inklusif dan Demokratis: Gandhi mengadvokasi pendidikan yang inklusif dan demokratis, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka. Ia menentang diskriminasi berbasis kasta, agama, atau gender dalam pendidikan.

  4. Pendidikan Praktis dan Relevan: Gandhi mendukung pendidikan yang praktis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia menekankan pentingnya keterampilan praktis yang dapat membantu individu untuk menjadi mandiri dan produktif dalam masyarakat.

  5. Pendidikan yang Menghargai Kreativitas: Gandhi meyakini bahwa setiap individu memiliki potensi kreatif yang harus dikembangkan melalui pendidikan. Ia menentang pendekatan pendidikan yang hanya menghafal dan mengutamakan pengajaran mekanis.

      6. Pendidikan sebagai Alat Perubahan Sosial: Bagi Gandhi, pendidikan bukan hanya untuk kepentingan individu, tetapi juga untuk mengubah masyarakat secara positif. Ia percaya bahwa pendidikan yang tepat dapat membantu dalam mencapai keadilan sosial dan pemerataan kesempatan.

                      Lalu kita kaitkan Prinsip Mahatma Gandhi ini dengan kurikulum Merdeka yang saat ini sedang digulirkan oleh pemerintah apakah sesuai dengan prinsip Gandhi diatas? jawabannya walaupun saat ini kurikulum merdeka itu masih dikaitkan dengan falsafah dari pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan di tanah air, prinsip dari Gandhi masih relevan juga dengan kurikulum merdeka .

  Mengapa demikian?  Kita lihat menurut Gandhi Pendidikan itu sebagai pengembang holistik maka pendidikan yang baik tidak hanya dilihat dari segi nilai intelektualitas semata, tapi juga dilihat dari segi moral dan spiritual peserta didik dan ini jelas sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Pendidikan berbasis nilai, nilai disini bukan hanya dari segi nilai akademis saja, tapi aspek nilai kehidupan disekitar peserta harus harus ternilai seperti ; nilai kejujuran, kesederhanaan, nilai budi pekerti , pengabdian pada sesama dan sebagainya.

Pendidikan inklusif dan demokratis, Menurut Gandhi pendidikan ini harus bisa dirasakan oleh semua tanpa dipisah-pisahkan dan tanpa harus dikotak-kotakan hal ini juga sesuai dengan prinsip pelajar pancasila ber kebhinekaan global .

Pendidikan praktis dan relevan apa yang peserta didik pelajari harus ada relevansinya dengan kehidupannya sehari-hari agar melalui pendidikan ia mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupannya di massa kini dan massa kemudian.

Pendidikan yang menghargai kreatifitas

Pendidikan yang menghargai kreativitas adalah pendekatan pendidikan yang memberikan ruang dan dukungan untuk mengembangkan potensi kreatif setiap individu. Berikut beberapa prinsip dan praktik yang terkait dengan pendidikan yang menghargai kreativitas:

  1. Pemahaman tentang Kreativitas: Pendidikan yang menghargai kreativitas memahami bahwa kreativitas bukan hanya tentang seni atau musik, tetapi juga mencakup kemampuan untuk berpikir baru, solusi inovatif terhadap masalah, dan kemampuan untuk menghubungkan ide-ide yang berbeda.

  2. Ruang untuk Eksplorasi dan Percobaan: Siswa diberikan kesempatan untuk bereksplorasi, menguji ide-ide baru, dan mengembangkan proyek-proyek kreatif mereka sendiri. Ini dapat dilakukan melalui tugas-tugas terbuka, proyek-proyek penelitian, atau kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung ekspresi kreatif.

  3. Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Kurikulum dan metode pengajaran yang fleksibel memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Ini bisa mencakup pilihan mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kreativitas.

  4. Pemberian Dukungan dan Umpan Balik: Guru berperan penting dalam memberikan dukungan yang konstruktif dan umpan balik yang positif terhadap upaya kreatif siswa. Ini membantu siswa untuk merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan kreatif mereka.

  5. Kolaborasi dan Diskusi: Pendidikan yang menghargai kreativitas mendorong kolaborasi antar siswa dan diskusi yang mendalam. Ini dapat membantu menginspirasi ide-ide baru, melatih keterampilan berpikir kritis, dan memperluas perspektif siswa.

  6. Integrasi dengan Mata Pelajaran Lain: Kreativitas dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran, termasuk sains, matematika, dan bahasa, dengan mempromosikan pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran.

  7. Penghargaan terhadap Kecerdasan Berbeda: Selain kecerdasan akademis, pendidikan yang menghargai kreativitas juga menghargai kecerdasan emosional, sosial, kinestetik, dan lainnya. Ini memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk bersinar dalam bidang yang sesuai dengan kekuatan mereka.

Pendidikan yang menghargai kreativitas tidak hanya menciptakan lingkungan yang merangsang pikiran dan ekspresi siswa, tetapi juga membantu mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan abad ke-21 yang kompleks dan berubah dengan cepat. Ini mendorong inovasi, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi yang krusial dalam dunia global yang semakin terhubung ini.

Pendidikan sebagai alat perubahan sosial

Pendidikan sebagai alat perubahan sosial mengacu pada peran pendidikan dalam mempengaruhi dan mengubah struktur, nilai, dan norma-norma sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa cara di mana pendidikan dapat menjadi alat untuk perubahan sosial:

  1. Pemutusan Siklus Kemiskinan: Pendidikan memberikan akses ke pengetahuan, keterampilan, dan peluang ekonomi yang dapat membantu individu dan komunitas untuk keluar dari kemiskinan. Dengan meningkatkan tingkat pendidikan dalam suatu masyarakat, kita dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial.

  2. Pemberdayaan Perempuan: Pendidikan yang merata untuk perempuan dapat mengurangi diskriminasi gender dan memberikan perempuan akses yang lebih besar ke lapangan kerja, keputusan politik, dan kehidupan sosial yang setara. Hal ini dapat membawa perubahan signifikan dalam struktur kekuasaan dan kesetaraan gender.

  3. Penguatan Nilai Demokrasi: Pendidikan dapat mengajarkan nilai-nilai demokrasi, partisipasi aktif dalam proses politik, dan penghargaan terhadap pluralisme dan kebebasan berpendapat. Ini membentuk warga negara yang lebih sadar akan hak dan kewajiban mereka serta lebih mampu berkontribusi dalam pembangunan demokrasi.

  4. Pengentasan Masalah Sosial: Melalui pendidikan, masyarakat dapat menyadari akar masalah sosial seperti diskriminasi rasial, intoleransi, dan ketidakadilan sosial. Pendidikan yang holistik dapat mengajarkan empati, toleransi, dan cara-cara untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah sosial.

  5. Pendidikan Kesehatan dan Kebersihan: Pendidikan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan, mempromosikan perilaku yang lebih sehat dalam masyarakat. Ini dapat mengurangi angka penyakit menular dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.

  6. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: Dengan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, kita dapat mengurangi kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Ini membantu menciptakan kesempatan yang lebih adil untuk semua individu, tanpa memandang latar belakang atau status ekonomi.

  7. Inovasi dan Pembangunan Ekonomi: Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan inovasi dan kreativitas, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan dalam masyarakat.

Pendidikan sebagai alat perubahan sosial bukanlah proses instan, tetapi merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan potensi pendidikan secara optimal, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Terima kasih .











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tepa selira dalam suatu hubungan

Yu kita sambut bulan Ramadan dengan ceria dan semangat