Wajah pendidikan di Negeriku saat ini

 Pada tanggal 17 Mei 2022 yang lalu, disekolah kami diadakan kegiatan peringatan hari pendidikan nasional dan sekaligus dibukanya kegiatan bulan menggambar nasional ,semua Ptk mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan penuh antusias, termasuk juga saya penulis terlibat dalam kegiatan tersebut. Maklum kami semua sudah rindu dengan kegiatan upacara dan tatap muka dengan para siswa kami, karena sudah tahun kami terkungkung karena pandemi yang sangat panjang.

Ketika semua hasil karya di pajang diselasar dinding sekolah dan papan pengumuman, saya penulis menemukan hasil karya dari salah seorang PTK disekolah kami, yang menjadi inspirasi buat saya untuk menungkannya dalam bentuk suatu tulisan, karyanya cukup sederhana kalau kata saya tapi makna yang tersirat didalamnya sangatlah dalam dan sungguh luar biasa .

Dari karya beliau telah menyadarkan kita semua bahwa sudah terjadi pergeseran dalam dunia pendidikan ditanah air tercinta akibat pandemi covid ini yang sangat luar biasa sekali pengaruhnya dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Kebiasaan belajar dengan tatap muka telah tergantikan dengan tatap maya yang nota bene membawa pengaruh besar yang mengakibatkan terjadinya perubahan cara belajar generasi penerus di negara ini .

Sekian puluh tahun yang lalu ketika ayam jantan berkokok dipagi hari para pelajar bangun pagi untuk mempersiapkan sekolah dipagi hari itu , mereka semangat datang ke sekolah, atau ke kampus bagi mahasiswa untuk bertemu dan belajar dengan guru-guru mereka di sekolah atau di kelas-kelas. Interaksi sosialpun terjadi pada saat itu peserta didik jadi tahu dan mengenal gurunya begitu pula sebaliknya.

Namun sekarang apa yang terjadi ? pergeseran dan gaya hidup berubah 90% bahkan mungkin saja 100% ,namun disisi lain saya bangga dengan enggeuh nya siswa kita dengan teknologi, tapi dalam segi nilai-nilai etika kehidupan sudah terjadi perubahan yang begitu luar biasa, ketika waktunya sekolah mereka tidak segera siap-siap ke sekolah tapi langsung menyalakan gadgetnya untuk belajar dengan  cara on line, bahkan tak jarang para generasi penerus ini mengikuti pelajaran on line tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Sungguh suatu keadaan yang sangat "luar biasa sekali" ,seperti yang saya bilang tadi saya senang dengan adanya kemajuan teknologi terutama dalam bidang pendidikan, dulu mungkin kita para guru dan siswa tidak mengenal apa itu zoom meet, google meet ,google class, moodle dan aplikasi-aplikasi lainnya karena pada saat itu keadaan "dunia" masih dalam ambang batas aman. Namun di jaman itu interaksi sosial masih dinilai bagus siswa masih bisa mengenal gurunya atau sebaliknya dosen masih bisa mengenal mahasiswanya .

Sekarang apa yang terjadi ? saya masih ingat ketika beberapa bulan lalu PTMT mulai diberlakukan disekolah kami, ada suatu kejadian yang menurut saya ini sangat lucu , waktu itu saya mengadakan kunjungan kelas untuk layan Bimbingan  klasikal pasca pademi, ditengah-tengah saya menyampaikan materi layanan munculnya pertanyaan dari salah seorang anak didik saya "Bpk siapa? mendengar pertanyaan itu saya kaget campur aduk perasaan saya sedihnya ada, kecewa juga ada .Berarti selama ini mereka belum mengenal gurunya yang lucunya padahal mereka sering bertemu saya secara online lewat google meet, zoom mett dan aplikasi lainnya.

Ini menandakan bahwa teknologi belum bisa membangun chemistry anatara siswa dengan gurunya ,atau dosen dengan mahasiswanya. Adalagi satu kejadian lucu ketika disekolah kami diadakan vaksin untuk peserta didik saya bertanya pada seorang siswa "Kamu tahu siapa bpk? dengan tenang dia menjawab tidak pak emang bpk siapa kata dia, padahal saya sering menyapa dia ketika bertatap didunia maya.

Ini mungkin tidak hanya terjadi disekolah kami, tapi mungkin terjadi pula dilain tempat di negara ini, apa yang terjadi dengan generasi ini  jika PJJ berkelanjutan yang jelas akan terjadi kehancuran kalau kata saya yang sangat tidak kita inginkan.

Semoga saja melalui tulisan ini saya mengajak untuk diri saya sendiri, dan umumnya uintuk para pembaca semuanya untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik, namun jangan saya karena teknologi merusak tatanan kehidupan sosial kita.

Bandung,22 Mei 2022

Penulis adalah guru Bimbingan dan konseling pada SMP Negeri 51 Kota Bandung.

Komentar

  1. Keren pak...menginspirasi sekali

    BalasHapus
  2. Luar biasa sekali, tulisan yang menarik dan inspiratif bagi kita para pendidik.

    BalasHapus
  3. Luar biasa Kang. Menjadi bahan perenungan seperti apa wajah pendidikan di masa depan

    BalasHapus
  4. Tulisan yg menginspirasi Pa Cep kerennnn. Ini saya baru bisa koment pake hp di laptop ngga bisa koment

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurikulum Merdeka sebuah bahan kajian

Tepa selira dalam suatu hubungan

Yu kita sambut bulan Ramadan dengan ceria dan semangat